Rabu, 10 Juli 2013

Mie Enak DPR dan Mie 'Biasa' Mall


Sehari menjelang puasa, mendapat kesempatan menikmati semangkuk Mie Kosim Taman Kencana. Bukan si Kosimnya yg ngelayanin. Rasanya sedikit berbeda. Tapi rasa khas mie-nya masih terasa lah. Walau Muhamidayah sudah mulai berpuasa hari ini, tapi keramain di tukang jajanan di sudut Taman Kencana masih terlihat ramai.

Saya mengenal mie kosim sejak jaman kuliah tahun 90an dulu. Mungkin karena duit pas-pas-an, kalau pas ke kota dan makan mie ini, rasanya enak banget. Tapi sampai sekarang, tahun 2013, memang rasanya masih enak kok. Apalagi dulunya ada pohon kemuning besar tepat di depan gerobaknya kosim. Sekarang sudah gak ada. Ditebang karena peremajaan tanaman kota, kata kosim dengan nada lirih. Biar bagaimana, jajanan DPR (di bawah pohon rindang), tentunya membawa suatu cerita sendiri.

Gak sengaja juga, sorenya jajan mie ayam di sebuah mal di jalan baru. Hujan petir gede menggelegar memaksa kami berteduh. Lumayan, begitu kata DD sambil memberi rekomendasi. Mie jamur pesanku. Jamurnya gak ada. Karena udah dicampur dengan ayamnya, kata si penjaga seadanya. Ketika pesanan datang, benar aja. Beda banget sama poto yg nempel di menu. Jamurnya sudah hancur, tidak kalah ketus sang kasir memberi penjelasan. Dia juga tidak mengembalikan 500 rupiah kembalian dari pembayaran. Kali ini tanpa penjelasan.

Yg bikin jajanan enak tuh memang bukan melulu rasa masakannya. Tapi si penjual dan tempatnya. Sayang jajanan di mal-mal berdinding beton ini tidak berhasil mengangkat suatu yg khas dari rasa ‘jajanan rakyat pinggir jalan’. 

*DPR = Di bawah Pohon Rindang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silakan menulis komentar di sini