tag:blogger.com,1999:blog-81485155040651002832024-02-02T15:00:05.249-08:00Bogor dalam Sepiring Toge Goreng dan AsinanRitahttp://www.blogger.com/profile/00079099659929901646noreply@blogger.comBlogger16125tag:blogger.com,1999:blog-8148515504065100283.post-83089916944541095892013-07-31T22:26:00.001-07:002013-07-31T22:26:14.895-07:00Daeng Tata Di MatakuTempat ini bersejarah buat ku. Mampir menikmati indahnya tawaran jajanan pinggir jalan sebuah ibu kota bersama Bapak (alm) beberapa tahun lalu. Sore ini kami merayakan keberhasilanku, membuka jalur baru dan berteman dengan satu kelompok penting dalam IWRM.<br />
<br />
Tempat warung ini masih seperti yg dulu kuingat. Ada penambahan satu lantai ke atas. Ada secuil tempat parkir di sebelah warung makan ini. Parkir memang jadi masalah.<br />
<br />
Sore ini (31/7/13) tidak terlalu ramai. Kebanyakan orang masih ngabuburit.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgA0xoFeG782E80VgaY6S3CBSb-m9ejyU3enPk6Q-bKf1STE2weq-KzK7Emp0ios8OLmMvZEOqxomK88RQtRn1c1GnELsuf7gScZwDC7OHLc63JEoh5ga3wKI2kDvsiphcYZpnsY1Hr6eSn/s1600/IMG_0229.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgA0xoFeG782E80VgaY6S3CBSb-m9ejyU3enPk6Q-bKf1STE2weq-KzK7Emp0ios8OLmMvZEOqxomK88RQtRn1c1GnELsuf7gScZwDC7OHLc63JEoh5ga3wKI2kDvsiphcYZpnsY1Hr6eSn/s320/IMG_0229.JPG" /></a></div>
Sempat tertegun melihat daftar menu. Tata Ribs Great B harganya 43.000. Great A atau porsi jumbonya, harganya 47.000. Semangkuk Coto harganya 27rb. Pengaruh kasus impor daging korupsi PKS sampai juga ke meja makan. Siapa yg mampu jajan hampir 50 ribu untuk satu porsi makanan? Jawabannya BANYAK. Hal lain yg menarik adalah ada harga untuk sepiring nasi dan segelas air teh. Sudah agak lama sih pengaruh kasus naiknya harga beras dan impor beras, juga terasa di tempat jajanan. Hehe. Kebiasaan makan di warung pinggir jalan yg bayarnya gak pake struk, jadi terkagum sama price list.<br />
<br />
Hati-hati juga di bagian akhir akan ada Pb1 10%. Pajak Pajak Pembangunan 1 atau PB1, jadi Anda makan dikenakan pajak untuk PB1 atau pajak daerah.<br />
<br />
Persis di seberang Daeng Tata ini ada juga warung makan serupa. Milik adiknya, katanya. Sengaja dibuka cabang di sana, agar pengunjung yg dari arah Casablanca menuju Kampung Melayu, tidak perlu muter balik jika mau mencicipi manisnya daging sapi khas Sang Daeng. Om Zen pernah nyicipin tuh makanan saat kita balik dari ngurus Visa tahun lalu.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhupxhGUuEbv72qnuPkvlD5tOpu7m3k_kVloSnAauNHVX9A4R5loFjTmXr04OTNR0Y4cHDvvPwwmYm-jFCmsjv0QzSlMToSoRBAM91ydnEEOLv9V0diUU6MtijjxlRPt9EkaYmSxfdYP1iN/s1600/IMG_0233.JPG" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="284" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhupxhGUuEbv72qnuPkvlD5tOpu7m3k_kVloSnAauNHVX9A4R5loFjTmXr04OTNR0Y4cHDvvPwwmYm-jFCmsjv0QzSlMToSoRBAM91ydnEEOLv9V0diUU6MtijjxlRPt9EkaYmSxfdYP1iN/s320/IMG_0233.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
Kalau di suatu kota besar, ada warung makan khas daerah, artinya apa? Ada komunitas dari daerah asal yg memang membutuhkan kuliner khas daerahnya tersedia di kota perantauan barunya. Sebuah upaya untuk mengenalkan kekayaan budaya daerah lokal ke komunitas dari suku lain. Seharusnya ada usaha lebih pemerintah untuk isu kuliner dan jajanan lokal khas suatu daerah. Disitulah peruntukkan pajak digunakan. Adakah asosiasi rumah makan khas Sulawesi di Jakarta?<br />
<br />
Di Bogor ada juga sajian Coto Makasar. Di Jalan Ahmad Yani, sebelum GOR. Asik juga cotonya. Makan di bawah rindangnya pohon Mahoni.<br />
<br />
Kayanya Nusantara.
Ritahttp://www.blogger.com/profile/00079099659929901646noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8148515504065100283.post-6547991168877756732013-07-10T01:34:00.001-07:002013-07-10T01:34:33.738-07:00Mie Enak DPR dan Mie 'Biasa' Mall<br />
<div class="MsoNormal">
Sehari menjelang puasa, mendapat kesempatan menikmati
semangkuk Mie Kosim Taman Kencana. Bukan si Kosimnya yg ngelayanin. Rasanya sedikit
berbeda. Tapi rasa khas mie-nya masih terasa lah. Walau Muhamidayah sudah mulai
berpuasa hari ini, tapi keramain di tukang jajanan di sudut Taman Kencana masih
terlihat ramai.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Saya mengenal mie kosim sejak jaman kuliah tahun 90an dulu. Mungkin
karena duit pas-pas-an, kalau pas ke kota dan makan mie ini, rasanya enak
banget. Tapi sampai sekarang, tahun 2013, memang rasanya masih enak kok. Apalagi
dulunya ada pohon kemuning besar tepat di depan gerobaknya kosim. Sekarang sudah
gak ada. Ditebang karena peremajaan tanaman kota, kata kosim dengan nada lirih.
Biar bagaimana, jajanan DPR (di bawah pohon rindang), tentunya membawa suatu
cerita sendiri. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Gak sengaja juga, sorenya jajan mie ayam di sebuah mal di
jalan baru. Hujan petir gede menggelegar memaksa kami berteduh. Lumayan, begitu
kata DD sambil memberi rekomendasi. Mie jamur pesanku. Jamurnya gak ada. Karena
udah dicampur dengan ayamnya, kata si penjaga seadanya. Ketika pesanan datang,
benar aja. Beda banget sama poto yg nempel di menu. Jamurnya sudah hancur,
tidak kalah ketus sang kasir memberi penjelasan. Dia juga tidak mengembalikan
500 rupiah kembalian dari pembayaran. Kali ini tanpa penjelasan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Yg bikin jajanan enak tuh memang bukan melulu rasa
masakannya. Tapi si penjual dan tempatnya. Sayang jajanan di mal-mal berdinding
beton ini tidak berhasil mengangkat suatu yg khas dari rasa ‘jajanan rakyat pinggir
jalan’. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
*DPR = Di bawah Pohon Rindang</div>
Ritahttp://www.blogger.com/profile/00079099659929901646noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8148515504065100283.post-57073384214809551032012-12-09T07:13:00.000-08:002012-12-09T07:13:19.046-08:00Nasi Bakar Teri "Tunggal Sari"Ehemm...<br />
Semoga gak ada yang bosan dengan postingan saya karena setiap memposting, baru bisanya menginformasikan kuliner-kuliner yang ada di sekitar kampus IPB Dramaga. (well, secara habitatnya memang di Dramaga).<br />
Kali ini, saya akan bercerita tentang "nasi buri" alias nasi bakar. Belakangan ini, nasi bakar menjadi salah satu trending topik perkulineran nasi-nasian. Jadi sekarang, kalau makan nasi gak thok nasi putih, nasi liwet, ato nasi goreng tapi ada improvisasi lain yang bisa di coba yaitu nasi bakar. <br />
Nasi bakar teri yang saya coba ini skornya diatas 5 lah dari sekian nasi bakar yang pernah saya coba.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-Twk17IRKwzGhgNNu24SGaNv8H7gj51QzIZVi7scqdFIDVNxs8Ena4JxhZ5RxR7bZoFPc9qkFZ4gi2mE22N4oS1rUMWuVpiPFGiiI8hpqRlHk08w79TF7fiCfvZR80iMSC-rHoUzWeNPq/s1600/nasi_bakar.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-Twk17IRKwzGhgNNu24SGaNv8H7gj51QzIZVi7scqdFIDVNxs8Ena4JxhZ5RxR7bZoFPc9qkFZ4gi2mE22N4oS1rUMWuVpiPFGiiI8hpqRlHk08w79TF7fiCfvZR80iMSC-rHoUzWeNPq/s320/nasi_bakar.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Nasi bakar itu bentuknya semacam perpaduan antara nasi timbel dan nasi liwet in my point of view. Nasi yang diberi bumbu, kemudian dibungkus dengan daun pisang. Baru setelah itu dipanggang di atas bara api (bukan di bakar, hmm mestinya namanya nasi panggang gitu yaak). Nasi bakar di tiap warung/RM yang menyediakan menu nasi bakar punya karakteristiknya sendiri. Di warung tempat saya makan ini sebenarnya memberikan berbagai macam pilihan nasi bakar. Ada nasi bakar ayam, jamur, oncom, nasi bakar hijau dan polos tetapi saya lebih tertarik pada nasi bakar terinya. Nasi tadi dibumbui dengan bumbu tertentu (rahasia perusahaan masing-masing, soale rasanya beda pasti di tiap tempat), di campur daun kemangi, cabe rawit, dan tentu saja teri di dalamnya. Lauk pelengkapnya, as you can see in the pict above ada tahu tempe goreng, ayam goreng, lalapan dan sambel. Nasi ini paling pas dimakan saat panas, saat membuka bungkusan daun pisangnya, aroma nasinya akan menyeruak dan membuat lapar semakin menjadi. Untuk satu paket komplit seperti di atas, dihargai dengan IDR 21.000. Yaa memang agak tidak terjangkau untuk kalangan mahasiswa yang biasanya makan pecel ayam seharga IDR 8.000 dan bisa nambah nasi sepuasnya. Tapi warung ini bisa jadi recommended place untuk menjamu orang tua/keluarga yang sedang berkunjung (secara kalo kyk gitu, yang mbayarin pasti yang berkunjung. LOL).<br />
Nasi bakar ini bisa ditemui di Saung Tunggal Sari, seberang Hotel Duta Berlian Dramaga, Bogor.<br />
<br />
Selamat mencoba...!<br />
Riskahttp://www.blogger.com/profile/10950782892831053067noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8148515504065100283.post-87468244462879301842012-10-27T13:10:00.001-07:002012-10-27T13:31:59.980-07:00Kupat Tahu vs KetoprakApa bedanya? Tipis-tipis sih beda dua jenis makanan ini.
Dari mulai bahan-bahannya dan cara pembuatan dan penyajiannya. Kali ini cerita Kupat Tahu. Tulisan Ketoprak akan diceritakan di posting berbeda.<br />
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEir_T_u-aoLYIP7mUDG74jolUA2AJkyA36KfCi3SlKmwpL_LXtXmWiDtN_80GQFi58xr03F4w2Rrezm9cLRpnWL-w1DVXrnhYddBuErLkjs6B-R772rotaCqCMS7UBKSPDf77omx3Q0Zn45/s1600/IMG_20121027_074236.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEir_T_u-aoLYIP7mUDG74jolUA2AJkyA36KfCi3SlKmwpL_LXtXmWiDtN_80GQFi58xr03F4w2Rrezm9cLRpnWL-w1DVXrnhYddBuErLkjs6B-R772rotaCqCMS7UBKSPDf77omx3Q0Zn45/s320/IMG_20121027_074236.jpg" width="240" /></a>Aku mengingat kupat tahu saat masa kecilku di Tasikmalaya. Ada Kupat Tahu di pojokan kota yg rasanya bisa membuat orang di kota-kota jauh datang hanya untuk mencicipi rasanya. Potongan ketupat dan tahu goreng panas, ditutupi rebusan toge goreng dan disiram bumbu kacang. Yg disajikan di Gasub ada sedikit berbeda. Kerupuknya dihidangkan terpisah. Satu piring penuh untuk masing-masing pembeli. Membuat repot saja karena tidak tahu mau disimpan dimana tuh piring kerupuk.<br />
<br />
Lihat saja sekeranjang kerupuk yg dicantelkan diantara pohon mahoni di pinggiran Jalan Gatot Subroto Bandung.<br />
<br />
Kupat Tahu Singaparna begitu tertulis di kaca. Diseluruh tanah Pasundan jenis makanan kupat tahu bisa mudah ditemukan. Di Bogor ada yg namanya Doclang. Nah itu agak beda lagi rasanya. Lontong sayur juga beda tuh.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSedbdutOx0NqeQ7fsUkoiAkgWvMg90iV0Ko5yIVeyHvlqfadsy3Uedj_XmXhoZi5GCdU25J_iveomSU1Djnt2pY1n84pxHCdkCAFhBviwEaxroZye92MmFxTOFXJtxovr0fpJ0mxfNy-c/s1600/1351298469320.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSedbdutOx0NqeQ7fsUkoiAkgWvMg90iV0Ko5yIVeyHvlqfadsy3Uedj_XmXhoZi5GCdU25J_iveomSU1Djnt2pY1n84pxHCdkCAFhBviwEaxroZye92MmFxTOFXJtxovr0fpJ0mxfNy-c/s320/1351298469320.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<br />Ritahttp://www.blogger.com/profile/00079099659929901646noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8148515504065100283.post-57484346974578584552012-10-22T08:51:00.000-07:002012-10-27T13:14:20.971-07:00Kapurung...<div style="text-align: justify;">
Kapurung...</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari namanya, mungkin tidak banyak orang yang familiar, apalagi di tanah Sunda seperti Bogor ini...</div>
<div style="text-align: justify;">
Kapurung memang bukan makanan khas masyarakat Bogor. Dan kenapa bisa muncul di blog ini.. Hmm, well sedikit ego mungkin karena kangen yang amat sangat dengan masakan yang biasa dibuatkan mamak saya ini. Saking kangennya mbela-belain masak dan menjadikan teman-teman saya sebagai korban penikmatnya...<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kapurung adalah makanan khas dari Luwu, Sulawesi Selatan. Orang yang berdarah bugis atau pernah berkunjung ke daerah Luwu biasanya "ngeuh" sama makanan ini. Basically, bahan dasar makanan ini adalah sagu (salah satu bawaan wajib kalo abis mudik " sagu kering"). Kalo di kawasan paling timur Indonesia, sagu diolah menjadi Papeda yang biasanya disantap dengan kuah kuning atau sayur. Nah, agak geser ke daerah tengah Indonesia, sagu tadi disajikan dalam bentuk bola-bola kecil bercampur sayur mayur dan ikan/daging. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Dari beberapa langkah memasak Kapurung ini, yang paling membuat tegang adalah cara mengolah sagunya. Sagunya tidak dimasak diatas kompor, melainkan disiram dengan air mendidih. Kalo takaran sagu dan airnya tidak pas atau airnya gak sampai mendidih, gak akan jadi deh itu adonan sagunya. Bisa keenceran atau kekentalan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieYA2avAQSPkMsTH6SX6XgAYlOBQ2I1qmz9vcwSwR7B4Idim0VifDPcl4bLAwaUSn3EbTK44c1TAbZJ90izBsitcEDVi7Q8sqINdokjndJRBQPShbByptcCL3UoxcZY9aoM7OpY_DxrPlb/s1600/kapurung1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieYA2avAQSPkMsTH6SX6XgAYlOBQ2I1qmz9vcwSwR7B4Idim0VifDPcl4bLAwaUSn3EbTK44c1TAbZJ90izBsitcEDVi7Q8sqINdokjndJRBQPShbByptcCL3UoxcZY9aoM7OpY_DxrPlb/s320/kapurung1.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
ini adonan sagu yang sudah jadi, trus dibentuk jadi bola-bola sagu kecil</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nah, kalau di tempat asalnya sayuran-sayuran di dalam kapurung biasanya terdiri dari daun kacang/daun bayam/ daun melinjo, kacang panjang, terong bulet, jagung, jantung pisang, ditambah <i>asam patikala (</i>yang ini gak tau bahasa Indonesianya T.T ). Disamping itu sering dicampur ikan/daging sapi/daging ayam dan kacang goreng sebagai bahan tambahan. Bumbunya sendiri sangaaat sederhana, cuma perlu cabe rawit, tomat, garam, dan terasi. Pelengkap terakhir, jangan lupa kuah ikan masak dan air jeruk nipis. Jadi deh Kapurung yang lezat dan bergizi. Kalo dari rasanya sebenarnya adek kakak-an sih sama Tom Yam dan Sayur Asem, pedes dan asem. Paling pas dinikmati saat masih panas-panasnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_nH1KUF1xxY2d28WlWLeOi4HU3DLSOFq3pB8da2o8pctUF4LQtUBkPZ2NR5gJMy4Ce65hNxo0BiqDVUdlqM5-sTFFjoKcqa3ohEO04r7x4JSlyHeb5iXcOqga2JSkIoCvw7XU7vhJbzyz/s1600/kapurung2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_nH1KUF1xxY2d28WlWLeOi4HU3DLSOFq3pB8da2o8pctUF4LQtUBkPZ2NR5gJMy4Ce65hNxo0BiqDVUdlqM5-sTFFjoKcqa3ohEO04r7x4JSlyHeb5iXcOqga2JSkIoCvw7XU7vhJbzyz/s320/kapurung2.jpg" width="270" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
Begini penampakan Kapurungnya....</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalo menyadur quotenya Anthony Bourdain yang dicontek dari account <a href="http://nutrisiuntukbangsa.org/kapurung-makanan-merakyat-kaya-gizi/" target="_blank">sebelah</a>, makanan itu soal <u style="font-style: italic;">budaya</u><span style="line-height: 20px;"><u style="color: #444444; font-family: Arial; font-size: 12px; font-style: italic;">.</u><span style="color: #444444; font-family: Arial; font-size: 12px;"> </span><span style="font-family: inherit;">Apa yang menjadi hasil proses belajar hidup sebuah komunitas masyarakat. Seperti halnya terciptanya Kapurung dengan memanfaatkan hasil alam yang memang melimpah di lingkungan. Di tanah asalnya, Kapurung tidak pernah luput dari keseharian masyarakat. Makanan ini juga bukan makanan yang bisa dinikmati hanya oleh satu dua orang, tetapi makanan yang memang paling cocok dinikmati segerombolan orang. Kenikmatan tiada tara memang saat tanding-tandingan menyendok kapurung ke piring masung-masing lalu di-sruput (lupa bilang, kalo makan sagunya itu gak dikunyah, tapi langsung ditelen :D ), kadang sampai lupa udah nambah berapa kali. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 20px;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span>
<span style="line-height: 20px;"><span style="font-family: inherit;">Hmm, sayangnya di Bogor ini belum ada saya temukan warung yang menyediakan Kapurung jadi tak bisa merekomendasikan tempat yang pas. Well, silahkan berkunjung ke tanah Sulawesi Selatan kalau mau mencoba.. heheh.. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 20px;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 20px;"><span style="font-family: inherit;"> </span><span style="font-family: Arial; font-size: 12px;"> </span><span style="color: #444444; font-family: Arial; font-size: 12px;"> </span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
Riskahttp://www.blogger.com/profile/10950782892831053067noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8148515504065100283.post-43917390383017353182012-10-12T01:10:00.000-07:002012-10-12T01:14:42.137-07:00Soto Daging plus Keroket Mang Bonin<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEik1JI0x9Y_ZM01lwgdAeccaeWv6DJiUjIdqawhqGBhT1ObuxvcnVb0OiyqpesoXvqAyWbtJRwWxAaVf9zrV4A-yLmIzi7TBanamz8DDDeQxu0roWepcLbhV4riRxoI7KKTyyhW0cfc5pw/s1600/photo.JPG" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEik1JI0x9Y_ZM01lwgdAeccaeWv6DJiUjIdqawhqGBhT1ObuxvcnVb0OiyqpesoXvqAyWbtJRwWxAaVf9zrV4A-yLmIzi7TBanamz8DDDeQxu0roWepcLbhV4riRxoI7KKTyyhW0cfc5pw/s320/photo.JPG" width="238" /></a>Soto Mang Bonin, adanya di Jl. Samboja-Merdeka, Bogor. Awalnya, sepulang yoga di Kebun Raya Bogor, Cici, mengajak saya, Vega dan Sari menikmati soto ini. Dikira dekat, ternyata lumayan juga dari Kebun Raya hingga Merdeka, naik angkotlah ke sana.<br />
<br />
Tiba di Jl. Samboja, kira-kira jam 10 pagi. Di pinggir sungai, ada sebuah tenda penuh sesak oleh pelanggan. Ada yang berdiri, nunggu giliran dapat tempat duduk. Dua orang laki-laki berdiri depan gerobak, yang satu sibuk memotong keroket dan daging, lalu dimasukkan ke dalam mangkok. Satu orang, ambil mangkok bawa ke pelanggan.<br />
<br />
Lumayan, nunggu orang selesai makan, sambil duduk di tembok pembatas sungai, dibawah pohon ceri. Tak lama kami pun dapat tempat duduk. Lalu memesan teh botol dingin, dan soto bonin. Tiba di meja, soto bening dengan potongan keroket kering, dan daging urat. Kasih perasan jeruk nipis, segar!<br />
<br />
Soto Mang Bonin buka hingga jam 11 siang, kalau sedang beruntung. Kadang sudah kehabisan. Jadi jangan terlambat kalau mau mencicipi Soto Mang Bonin.[irma dana]Irma Danahttp://www.blogger.com/profile/02220837228047659016noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8148515504065100283.post-36606239447253335322012-10-11T05:40:00.002-07:002012-10-11T05:41:17.294-07:00Lumpia Basah Idola Bara...<div style="text-align: justify;">
Yaak! Kembali saya mau bagi-bagi cerita icip-icip kuliner di sekitar kampus IPB (ketauan banget sih anak nangkring kampus -_____-)...</div>
<div style="text-align: justify;">
Satu kuliner legendaris yang juga menjadi idola di sekitar Bara itu adalah Lumpia Basah... (bertahun-tahun menikmati, saya tak kunjung tahu nama abangnya sapa. Payah!).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalo ngeliat-liat abangnya masak dan meng-icip-icip makanananya, Lumpia Basah ini terdiri dari toge (lumayan banyak togenya), irisan bengkuang (bengkuangnya warna coklat, mungkin dimasak pake gula aren kali yaa), dan telur ayam, ditumis dengan bumbu yang cuma abang-abangnya yang tahu itu campuran apa. Level pedesnya by request, dari gak pedes, sedang, pedes, dan pedes banget...Kemudian, tumisan sayuran tadi dibungkus kulit lumpia yang sudah diolesi adonan warna coklat (yang asumsi saya, itu bahannya dari tepung kanji dan gula aren :D), tidak lupa dibungkus daun pisang daan voilaaa... Bisa dibawa pulang deh.. :D dengan membayar Rp. 5.000 per porsinya. Lumayan bikin kenyanglah...</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lumpia basah ini seperti tadi udah dibilang, dibuat dari toge yang lumayan banyak... Toge terkenal menambah kesuburan untuk pria dan wanita. Hasil membaca artikel <a href="http://www.tifanianglila.com/2011/12/toge-sayuran-dengan-beragam-manfaat.html" target="_blank">ini</a>,ternyata banyak kandungan dari toge yang merujuk pada peningkatan kesuburan... Wauww!!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sooo gak ada salahnya nyemil lumpia basah sering-sering :P.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ehh, saya lupa... Kenapa saya bilang idola, karena diwaktu-waktu tertentu... Buat beli lumpia basah ini, diperlukan kesabaran ekstra untuk mengantri karna orang yang mau juga banyak -_____-</div>
<div style="text-align: justify;">
Anyway, kalo berkunjung ke kampus IPB, jgn lupa mencoba :D </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjymjQO80nTZ1hds8fq2ztRkTgdb6aDxiq8h6ZeiyR3UYiCOcMBM7HUK8xPSKVH_AD84CzCgl_IguiEcuEkLyEXytiD-8yKcrbdDPl3iG3KX3fQfx4OuuYLjVUgYUO-dYOMV9n4cIPFBnEv/s1600/lumbas.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjymjQO80nTZ1hds8fq2ztRkTgdb6aDxiq8h6ZeiyR3UYiCOcMBM7HUK8xPSKVH_AD84CzCgl_IguiEcuEkLyEXytiD-8yKcrbdDPl3iG3KX3fQfx4OuuYLjVUgYUO-dYOMV9n4cIPFBnEv/s320/lumbas.jpg" width="320" /></a></div>
</div>
Riskahttp://www.blogger.com/profile/10950782892831053067noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8148515504065100283.post-37404401780336213792012-10-03T13:18:00.000-07:002012-10-03T13:21:26.302-07:00Martabak Gang Aut<br />
Seorang kawan pecinta kuliner yg menghabiskan masa kecilnya di Kota Bogor begitu tergila-gila dengan martabak Gang Aut. Apa sih yg membuat nih martabak istimewa dibanding martabak lainnya? Dibuat dengan cinta. Itu saja!<br />
<br />
Hati-hati jika datang pada hari Sabtu-Minggu dari hari libur. Kehabisan. Dan nih Bapak akan melenggang pulang ketika adonannya habis. Tidak berpikir untuk menambah jumlah penjualan Koh. Atau menjual franchise. ??<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEis1lZdsyr23osQLIEsfSljrZSWByaGGkb21xJbnxq7q5PuLj87r372eEt5ZlmZGmF2qu_lR7J24sFhCaqopMrKkSGrx3pfCvpT_tr1iPxsces6VrGsXxOBscGolGEpU10m8UQVyRKmGuLB/s1600/PhotoGrid_1349203081850.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEis1lZdsyr23osQLIEsfSljrZSWByaGGkb21xJbnxq7q5PuLj87r372eEt5ZlmZGmF2qu_lR7J24sFhCaqopMrKkSGrx3pfCvpT_tr1iPxsces6VrGsXxOBscGolGEpU10m8UQVyRKmGuLB/s640/PhotoGrid_1349203081850.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div>
Dulu waktu saya masih SMP, ngkoh membolehkan saya membeli seperempat saja. Saya masih inget. Dan berterimakasih untuk itu. Rasanya masih sama. Enak.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Segitunya tuh kawan cinta sama nih martabak.</div>
Ritahttp://www.blogger.com/profile/00079099659929901646noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8148515504065100283.post-30038027050536456192012-09-28T01:32:00.001-07:002012-10-03T13:26:58.389-07:00Si Udang Pancet SImpang Raya<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">S<span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 115%;">emaleman suntuk ngelengkapin
administrasi buat pengajuan dana penelitian, akhirnya jam 2 malem kelar juga. Inget ntar pagi
ada janji ama Mbak Itok di Baranangsiang, akhirnya gwa memutuskan untuk tidur,
walaupun sebenernya belum ngantuk. Niatnya sih biar fresh ntar pagi..<o:p></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 115%;">Jam 9 pagi gwa baru bangun
dari kasur tercinta. Ngeliat waktu yang dipunya</span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 16px;"> tinggal satu jam lagi, akhirnya
gwa buru-buru mandi dan langsung memanaskan mesin motor. Selama 20 menit
berlangsung, gwa dengan segera merapat ke kedai Telapak di Baranangsiang,
tempat janjian gwa ama Mbak Itok. Menggunakan kecepatan 60 km per jam dengan
jarak tempuh Laladon (rumah gwa) – Baranangsiang kurang lebih 13km, </span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 16px;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 16px;">selang 30 menit udah sampe di tempat janjian. Mumpung
masih ada waktu 10 menit menuju jam 10 pagi, gwa manfaatkan untuk sarapan pagi
di bubur ayam samping gedung alumni IPB. Lumayanlah buat ngeganjal perut…</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; line-height: 115%;">Pertemuan kali ini, Mbak
Itok menugaskan gwa untuk menulis mengenai “Subak”. Nah loh.. nulis nih? Hal yang
baru gwa denger lagi “Subak”. Hmm.. Tapi gak jadi masalah buat gwa, ini jadi
kayak semacam tantangan aja buat ngebuktiin gwa bisa nulis. (kalau nulis
sesuatu tentang Subak aja bisa, berarti ntar nulis buat skripsi gwa lancar jaya
doong?… hmm.. Ngarep!).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; line-height: 115%;">Kaya biasanya, sebelum
mulai nulis harus cari banyak referensi dari jurnal, artikel, blog, dan
sebagainya. Mesen satu gelas jus alpukat akhirnya tugas pertama segera
dijalankan. Hoho.. Pas lagi nulis, kadang suasana hening, kadang juga gwa ajak
ngobrol Mbak Itok untuk sekedar berdiskusi. Sampe akhirnya gwa lumayan keriting
mikirin subak, subak, dan subak. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; line-height: 115%;">Tepat jam 1 siang, puncak
dimana hari begitu menyebalkan karena mentok alias bingung apa yang mau ditulis,
beruntung Mbak Itok saat itu ngajak makan. Dan gwa rasa sekarang memang tepat
buat makan siang, karena kalori dari bubur ayam yang tadi pagi udah terkuras
habis sepertinya. Haha… pilihan siang itu adalah masakan padang Simpang Raya di
seberang jalan kedai Telapak persis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; line-height: 115%;">Nyebrangin jalan melalui
jembatan layang itu sesuatu sekali ya.. Apalagi lagi panas-panasnya cuaca. Tapi,
beruntung ada temen ngobrol, Mbak Itok jadi gak kerasa udah sampe RM Simpang
Raya (tapi emang deket juga sih lokasinya, hahaha…). Seperti ciri khas Rumah
Makan Padang pada umumnya, RM Simpang Raya juga dipenuhi sama cermin-cermin
disetiap sisi dindingnya. Setau gwa sih tujuannya biar Rumah Makan Padang itu
keliatan luas..<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-v3zx5L2os3g/UGVgdf62aYI/AAAAAAAAAC4/SOE9xAnPS1o/s1600/udang+pancet.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://2.bp.blogspot.com/-v3zx5L2os3g/UGVgdf62aYI/AAAAAAAAAC4/SOE9xAnPS1o/s320/udang+pancet.jpg" width="319" /></a><span style="font-family: Verdana, sans-serif; line-height: 115%;">Wih.. ramenya… memang
sekarang udah masuk jam makan siang sih.. Makanya banyak pekerja kantoran yang
berdatangan untuk makan (yaiyalah makan, masa karokean? Hehe). <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sampe sana langsung disambut oleh para pelayan
Rumah Makan. Gwa disuguhin berbagai macam menu. Mulai dari gulai-gulaian,
ayam-ayaman, rendang-rendangan, hingga akhirnya pilihan gwa jatoh ke <b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;">“Udang
Pancet Goreng Panas”</i></b>. Wiih… namanya aja udah ganaskan, “Udang Panas”,
disajiinnya diatas bara api kali ya, hehe… <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>cocok buat naikin mud, pikir gwa…<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; line-height: 115%;">Selesai mesen, langsunglah
mencari tempat duduk yang gak jauh dari pintu depan RM. Pelayannya cekatan nih,
interaktif lagi. Abis perasaan baru duduk, makanan udah dateng aja. Segala di
tembak buat nambah nasi pula. Beu.. yang ini aja belum disentuh bang. Hehe.. Aih..aih..
Asik dah udangnya gede… panas pula, karena baru digoreng. Hmm.. dari baunya aja
udah mengundang selera. Enyak..enyak.. kayanya pas nih pilihan menu makan siang
gwa hari ini..<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-v3zx5L2os3g/UGVgdf62aYI/AAAAAAAAAC4/SOE9xAnPS1o/s1600/udang+pancet.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span></a><span style="font-family: Verdana, sans-serif; line-height: 115%;">Bener aja kan, pas suapan
pertama rasa udangnya nendang bangat dah. Langsung berjalan mulus di tenggorokan
gwa tuh udang, gurih-gurih gimana…..gitu. Dicampur dengan sayuran dan sambel hijau
ala padang, bikin menu udang kali ini tambah sip buat dinikmatin di siang hari.
Hmm..seger.. Kalo diliat dari segi fisik, ini udang cuma digoreng doang tanpa
dibalutin atau ditambahin oleh sesuatu bahan apapun. Tapi, rasanya itu loh…
Super sekali… rempahnya kerasa banget. Apalagi udang itu kaya akan protein dan
kalsium.. Udah enak, bergizi lagi…aih..aih.. suap demi suap dihayati banget dah
makannya, hehe.. (inget bubur tadi pagi makannya cuma selewat-selewat doang,
hahaha..)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 115%;">Kami gag ngabisin waktu
yang lama buat makan siang, karena masih harus ngelanjutin kerjaan yang
ketunda. Sebelum bayar ke kasir, gwa ama Mbak Itok iseng-iseng nebak harga
makanan yang kami makan. Setelah nyicipin dan nikmatin masakan tadi, gwa nebak
harga 1 porsi udang pancet dan 1 porsi rendang ngabisin sebesar Rp. 50.000,- <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Dan ternyata, tebakan gwa meleset sedikit.
Total pengeluaran makan siang di RM Simpang Raya Rp. 58.000,- dengan rincian 1
porsi udang pancer itu Rp. 35.000,- sedangkan 1 porsi rendang Rp. 23.000,- . haha…
masuk akal sih buat rasa masakannya… Pokonya <i style="mso-bidi-font-style: normal;">recommended</i> pake banget deh buat para pecinta udang, makan udang
pancet di RM Padang Simpang Raya… Inget, makannya di siang bolong ya… hehe…
<b>Selamat menikmati… </b></span><span style="line-height: 115%;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><b>J</b></span></span><span style="line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
Anonymousnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8148515504065100283.post-33495025117020792552012-09-22T21:49:00.000-07:002012-09-26T12:04:56.924-07:00Pempek Yellow Corner<div style="text-align: justify;">
Jreng.. Jreng.. Jreng..</div>
<div style="text-align: justify;">
Ini sharing perdana saya tentang kuliner..<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kemarin sempat ditanya mbak ithok (one of this blog contributor yg sdh berbaik hati mau mengundang berbagi :D): " Apa jajanan favoritmu di Bara sana?" (Fyi, Bara itu daerah di sekitar Kampus IPB Dramaga, tempat mahasiswa/i nyari pengisi perut). Waktu itu, entah karena udah lama banget gak makan atau lagi pengen saya langsung menjawab "Pempek Yellow Corner mbak!".<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Akhirnya, pempek ini menjadi postingan saya yang pertama :D.</div>
<div style="text-align: justify;">
Saya nulis sambil menikmati pempek-nya loh. Dan begini penampakannya :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheyFbcTUYlKp0SgR-z1UeSam4jE_zDew4ppgamOGiNWjTQEuYdcN4vqn3I4PiizGF2FIFPkhCvbLjgrtPZTiW-0LeCSPYFMb1ykqoFCUDT3S_CnXKNV4kL7FQ7Bz25UMSHrOLUwUNYtfY7/s1600/IMG02804-20120923-1039.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheyFbcTUYlKp0SgR-z1UeSam4jE_zDew4ppgamOGiNWjTQEuYdcN4vqn3I4PiizGF2FIFPkhCvbLjgrtPZTiW-0LeCSPYFMb1ykqoFCUDT3S_CnXKNV4kL7FQ7Bz25UMSHrOLUwUNYtfY7/s320/IMG02804-20120923-1039.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi, pempek ini salah satu jajanan yang ada di daerah dalam kampus IPB. Nama kompleks jajanannya Yellow Corner (mengingat di dalam kampus masih ada lagi macem-macem corner yang laen :D).<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apa yang bikin ini barang enak?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<ul>
<li>Pertama, rasa ikannya lumayan tajam. Biasanya kalo jajan pempek dipinggir jalan yang dominan adalah rasa kanji-nya (aci) dibanding ikan.</li>
<li>Kedua,ditempat ini ada beragam jenis pempek seperti Kapal Selam, Telur Kecil, Ada'an, dan Lenjer, ada juga disediakan Tek Wan.</li>
<li>Ketiga, kuah cukanya mantap!. Lumayan pedes untuk yang gak suka makan pedes :D.</li>
<li>Keempat, yang jualan ramah. </li>
</ul>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Ibu yang jualan bercerita, kalau dalam membuat pempek itu yang bikin enak tergantung ikannya. Karena di Bogor ikan tenggiri (which is bahan utama bikin pempek, kalo di tempat asalnya) mahal, jadi pempek buatan dia terdiri atas campuran ikan tenggiri dan ikan gulung :D. Makan pempek seperti disajikan di atas itu sebenarnya bukan gaya makan pempek orang Palembang asli. Orang Palembang kalo makan pempek gak pake sendok sama garpu. Karena jualannya di kampus, dan yang disajikan makanan orang terdidik, makanya disajikannya itu pake sendok dan garpu( ini kata ibunya loh :D).<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk yang mau membuktikan, silahkan langsung meluncur :D</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selamat hari minggu!! </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Riskahttp://www.blogger.com/profile/10950782892831053067noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8148515504065100283.post-33707623263043154782012-09-19T08:22:00.002-07:002012-09-19T08:22:46.048-07:00Jus Alpukat Kedai Kami<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHCXzg44K24ZiBAdMzFmUqQAKQ08OGzuxDZEQaxRHqGAfqvP5Iz4OKKn4jMahEDd0NzVz6tR8sPQXVplKmMEHNueGC09_TagjLZoxrhz_Aq6_BDep1g1KhAbd94JBJ0s0n6fKAjWILFG5B/s1600/x2_ea50e8a.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHCXzg44K24ZiBAdMzFmUqQAKQ08OGzuxDZEQaxRHqGAfqvP5Iz4OKKn4jMahEDd0NzVz6tR8sPQXVplKmMEHNueGC09_TagjLZoxrhz_Aq6_BDep1g1KhAbd94JBJ0s0n6fKAjWILFG5B/s320/x2_ea50e8a.jpg" width="216" /></a></div>
Kalo siang udara terasa terik di Bogor. Paling enak nongkrong di Kedai T, pesen segelas Jus Alpukat. Kental. Disiram seduhan air kopi. Kalo suka tambah sedikit gula semut warna coklat.<br />
<br />
Ada banyak guna buah alpukat (Persea americana). Kandungan nutrisinya tinggi. Dari mulai protein, lemak bermanfaat (kolesterol baik HDL), karotenoid untuk mata, anti inflamasi (peradangan), kesehatan jantung.<br />
<br />
Alpukat menyediakan semua 18 asam amino esensial yang diperlukan bagi tubuh untuk membentuk protein lengkap. baca sendiri deh di sini untuk detilnya. <a href="http://health.kompas.com/read/2012/01/06/1422363/6.Nutrisi.Berkhasiat.dari.Alpukat" target="_blank">http://health.kompas.com/read/2012/01/06/1422363/6.Nutrisi.Berkhasiat.dari.Alpukat</a><br />
<br />
Ada beda cara makan alpukat di Indonesia dan di Amerika dan Eropa. Biasanya mereka menambahkan alpukat ke dalam salad. Kalau di daerah Amerika Latin beda lagi. Saus colek ala Meksiko, yang disebut guacamole. Wah sedap sambil ngobrol makan colekan keripik jagung. ah jadi kepengen deh.<br />
<br />
Satu pohon alpukat tumbuh tinggi di halaman belakang rumah Nini di Cikoneng. Kalau musim ulat tiba, semua daunnya gundul dimakan ulat. digantikan dengan kepompong indah berwarna kuning. entah jenis kupu-kupu apaan tuh. daging buahnya yg kuning, gurih seperti mentega. Di Pasar Bogor ada banyak alpukat. kecil-kecil tapi lumayan lah. masih rasa alpukat.<br />
<br />
mari hidup sehat.Ritahttp://www.blogger.com/profile/00079099659929901646noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8148515504065100283.post-89258173538106860282012-09-19T08:07:00.001-07:002012-09-19T08:07:07.926-07:00Bubur Ayam<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqY_k3vOYbPA3ypVmIezKJ2R7FRnZaBqw_v9G03uawhkvj2myu_HVKiYE2RsAS8-7dnT2pzQ081J2WGYZF8hSl-FZ1BNESumTy7_CTkIP8dzrHWEvxVLB2-AlabT_L1xhCpPgk089SPlAv/s1600/3415eec8025f11e2a94522000a1e8aaf_7.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqY_k3vOYbPA3ypVmIezKJ2R7FRnZaBqw_v9G03uawhkvj2myu_HVKiYE2RsAS8-7dnT2pzQ081J2WGYZF8hSl-FZ1BNESumTy7_CTkIP8dzrHWEvxVLB2-AlabT_L1xhCpPgk089SPlAv/s320/3415eec8025f11e2a94522000a1e8aaf_7.jpg" width="320" /></a></div>
Saat hujan turun di Kota Bogor, paling enak nongkrong makan bubur ayam. Sebrang Terminal Bis Baranangsiang, di bawah jembatan penyebrangan, ada tuh, BUBUR AYAM BANG KUMIS. Makan berdua sama si Ndon, 2 bubur dan dua sate, bayarnya 13rebu.<br />
<br />
Ini gambar sate usus. ada berbagai macam sate lainnya. sate ati, sate empela, sate telor puyuh. ditaburi serundeng kelapa.<br />
<br />
Bubur ala Sunda beda dengan Bubur Madura. Ada tambahan rebusan cincang lobak dan kol. selain seledri tentunya. kalau bubur madura memang kuat di rasa bumbu kuningnya. gak pake merica kalau bubur madura, kata si penjualnya yg asli orang Madura. BAC lah kalau yg sekarang marak di Bogor. Bubur Ayam Cianjur.<br />
<br />
Bubur jenis apapun, yg jelas bubur ayam di sore hari, mantap!Ritahttp://www.blogger.com/profile/00079099659929901646noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8148515504065100283.post-7013605619227561082012-09-18T13:18:00.001-07:002012-09-18T13:21:33.124-07:00n.u<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
nasi uduk. siapa orang Bogor yg gak kenal kelezatan nasi uduk. nongkrong di pinggir jalan, banyak dijual untuk sarapan pagi. sepiring nasi, kerupuk dan bawang goreng, 3 ribu saja. sate kikil seribuan. gorengan hanya lima ratus.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
dengan jualan 3 ribu saja, nih bapak bisa untung. dia terlihat kalem saat orang gonjang-ganjing kenaikan BBM atau isu lainnya. mungkin orang yg seperti ini yg idealnya mendapat sebutan pahlawan. atau mendapat award hadiah gak usahlah ratusan juta, beberapa juta saja sudah bisa membuat dia tersenyum. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
bukannya dilindungi dan didukung malah dihambat. saat ada perlombaan kebersihan tingkat antah-berantah, nih bapak dilarang berjualan. katanya merusak pemandangan dan lingkungan. padahal banyak orang berseragam ikutan juga sarapan kalau pagi di sini. ih teganya. {rm}</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlZfMm-Kmlcmroxq-qw9BsrbfNHd-RVn-OjCHuvJGtNuctOv8-UBTpN6cnwZ2kq7i4pkMyY42IT0QXf3pZMlMUzXZJD0pjMP_dh35vfmdTKDtydZLT06YqTM1PWoBc2LAPhjnteYz6DASO/s1600/IMG-20120917-WA0002.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlZfMm-Kmlcmroxq-qw9BsrbfNHd-RVn-OjCHuvJGtNuctOv8-UBTpN6cnwZ2kq7i4pkMyY42IT0QXf3pZMlMUzXZJD0pjMP_dh35vfmdTKDtydZLT06YqTM1PWoBc2LAPhjnteYz6DASO/s320/IMG-20120917-WA0002.jpg" width="320" /></a></div>
<br />Ritahttp://www.blogger.com/profile/00079099659929901646noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8148515504065100283.post-46282483563051883732012-09-16T20:29:00.000-07:002012-09-16T20:43:41.363-07:00Sop Buntut Mang Endang<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQ4Mf4eUAjSNSHwIjt1vI-jibHQ0azP3WF0OJLgP6SGSK6ViD5IUWCySO1fopGmOe_yxN6j5QIN0Yy1cF7kgL9wpD43Jpd867zE6Ffg_KtAA4pM40jD8_owb-ClEichPzYtEXHBwQsW04/s1600/photo(1).JPG" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQ4Mf4eUAjSNSHwIjt1vI-jibHQ0azP3WF0OJLgP6SGSK6ViD5IUWCySO1fopGmOe_yxN6j5QIN0Yy1cF7kgL9wpD43Jpd867zE6Ffg_KtAA4pM40jD8_owb-ClEichPzYtEXHBwQsW04/s320/photo(1).JPG" width="236" /></a></div>
<br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Siapa yang tak pernah mencicipi sop buntut Mang Endang yang ada di Air Mancur, Jl. Sudirman, Bogor? Dulu, sop buntut ini penjualnya Mak Emun, sekarang dilanjutkan sama cucunya, ya Mang Endang ini. </span><br />
<br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Ada beberapa cabang di bogor sop buntut Mak Emun ini, tapi saya lebih suka menikmati semangkok sop buntut ini yang ada di Air Mancur, entah kenapa, yang jelas memang enak.</span><br />
<br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Buntutnya empuk, ditambah brokoli dan wortel, ditaburi bawang goreng. Jangan lupa kasih perasan jeruk dan sambal, rasanya dilidah enak banget!</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Jangan lupa buka sebungkus emping, untuk menambah selera makan......[irma]</span>Irma Danahttp://www.blogger.com/profile/02220837228047659016noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8148515504065100283.post-23786023941953207022012-09-15T05:21:00.001-07:002012-09-18T13:21:50.990-07:00Kerupuk Mie<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEix7LUNrteHGaO1-r1KwFkr_dYD7d9HvRmm2apf73gcdc-bsjxfW_a4WHH-nSgi-r1dUi7030elFnz60Prs9rM3KDZrw3TeHPR0LOI8zkc3L_f1V6YYlzYcqrdjblwyXc4j8_nTo8tvGxQs/s1600/miekuning.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEix7LUNrteHGaO1-r1KwFkr_dYD7d9HvRmm2apf73gcdc-bsjxfW_a4WHH-nSgi-r1dUi7030elFnz60Prs9rM3KDZrw3TeHPR0LOI8zkc3L_f1V6YYlzYcqrdjblwyXc4j8_nTo8tvGxQs/s320/miekuning.jpg" width="320" /></a></div>
siapa yg pernah sekolah di tanah priangan tentunya akan mengenal jajanan ini. Kerupuk Mie yg dicelup dalam sambel kacang pedas.<br />
<br />
dulu waktu jaman masih SD, tahun 80an, harga satu kerupuk dijual 10 rupiah. sekarang dijual di dekat rumah seharga seribu. seorang nenek sepuh dan seorang kakek yg setia menjual mie ini.<br />
<br />
biasanya dicampur dalam asinan bogor. atau mie juhi. enak kriuk-kriuk. ada bagian yg keras di sana-sini. tapi yah enak aja.<br />
<br />
banyak orang suka kerupuk ini. anak saya yg masih di SD, juga hobi jajanan ini.<br />
<br />
warna kuningnya menarik sekali. pake pewarna apakah? {rm}Ritahttp://www.blogger.com/profile/00079099659929901646noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8148515504065100283.post-22795615688987400702012-09-15T05:05:00.001-07:002012-09-18T13:22:07.857-07:00awalnyaseorang kawan baru balik dari jogjakarta. menghadiri sebuah acara. ... gw abis ikutan acara sharing pewarta komunitas yang diadakan combine ada blogger, radio komunitas &pewarta #gerilyamedia. (tante id)<br />
<br />
tawaran membuat sebuah blog yg khusus menceritakan kuliner kota bogor pernah juga dibahas dengan seorang kawan (lain) yg pecinta bakso. sepertinya tidak ada pangkalan bakso yg belum pernah dia cicipin. (tante nn)<br />
<br />
ada lagi yg begitu bersemangat ngantri martabak jajanan SD yg si aki penjualnya konsisten dengan rasa dan gayanya. tidak ada keinginan untuk menambah jumlah adonan atau membuka franchise di kota lain. kalo udah habis, yah pulang. padahal yg beli sampe bergerombol. (tante ed)<br />
<br />
antara kota dan kuliner erat berhubungan. simak postingan cerita dan poto-potonya! {rm}Ritahttp://www.blogger.com/profile/00079099659929901646noreply@blogger.com0